Jenis Jambu Air di Indonesia

 Ilustrasi green rose apple

22 Jenis Jambu Air di Indonesia, dari Cincalo sampai Jambu Citra

formalitasnews  Jambu air (Syzygium Aqueum) merupakan salah satu jenis jambu yang umum ditemukan dan dibudidayakan di Indonesia.

Hampir semua jenis jambu air biasanya memiliki buah dengan bentuk pangkal yang kecil dan bagian bawahnya melebar.

Namun ada juga yang berbentuk unik seperti bulat atau lonjong. Warna kulitnya pun beragam, dari putih, hijau, hingga merah.

“Kalau yang dimaksud keluarga Syzygium wah banyak sekali,” kata Kepala Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB) Awang Maharijaya pada Kompas.com, Senin (14/6/2021).

"Paling terkenal ya Jambu Citra, Jambu Deli, Jambu Cincalo, Jambu Semarang, Jambu Bol, Jambu Mawar, dan lain-lain," lanjut Awang.

Berikut ini penjabaran mengenai jenis jambu air seperti tertera dalam buku “Jambu Air Eksklusif” (2015) karya Eny Pujiastuti terbitan PT Niaga Swadaya.


1. Cincalo

Jambu cincalo memiliki arti jambu enak dan manis. Jambu tidak berbiji ini berasal dari Desa Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kabupaten Tangerang, Banten.

Ada buah yang berwarna merah dan berwarna hijau. Cincalo merah ukurannya besar. Kadang buahnya ada yang berbiji, banyak juga yang tidak berbiji.

Sementara cincalo hijau bentuknya lebih kecil. Rasanya renyah, segar, dan manis.

2. Citra

Jambu citra punya bentuk yang besar menyerupai lonceng. Rata-rata bobotnya bisa mencapai 250 gram per buah.

Warna buahnya merah menyala dan mulus. Dagingnya tebal, empuk, dengan rasa manis dan tanpa biji.

Ilustrasi green rose apple

Ilustrasi green rose apple(Shutterstock/Priyaporn Takonok)

3. Green rose apple

Green rose apple berasal dari Thailand. Bentuknya bulat lonjong dan memiliki ‘bibir pink yang agak menyembul ke luar. Kadar kemanisannya cukup manis.

4. Bell Apple

Jambu bell apple diduga didatangkan dari Australia. Bentuknya menyerupai lnoceng tapi agak membulat.

Warnanya gradasi merah muda menuju putih. Daging buahnya punya citarasa manis dan lembut.


5. Black kingkong

Jambu black kingkong berasal dari Taiwan. Bentuk buahnya besar dan membulat dengan warna buah merah gelap dan semburat kuning pucat di tangkai.

Daging buah jambu black kingkong renyah tanpa serat dengan rasa yang manis.

6. Irung petruk

Jenis ini berasal dari Yogyakarta, namanya berarti ‘hidung petruk’. Bentuknya panjang dan lonjong seperti tokoh Petruk dalam pewayangan.

Warna kulitnya merah marun terang, dengan permukaan mengilap.

Daging buah berwarna putih yang cukup tebal dan empuk. Rasanya manis segar dengan kadar air yang rendah.

7. King rose apple

Jambu ini memiliki bentuk segitiga sama sisi. Berasal dari Thailand, buah ini memiliki warna merah muda mulus merata.

Dagingnya tebal, padat, bertekstur halus tanpa serat, serta renyah dan berair. Kadar manisnya cukup tinggi jika sudah benar-benar matang.


8. Si loreng

Daging buah bagian luar memiliki kombinasi warna merah dan hijau. Ukurannya lebih kecil daripada king rose apple.

9. Pink rose apple

Jambu air yang satu ini didatangkan dari Thailand. Bentuknya seperti lonceng, mulus dan mengilap.

Warnanya merah muda merata. Rasanya sudah manis bahkan jika dipanen lebih awal.

Udin menunjukkan jambu air madu deli yang ditanamnya di pekarangan rumahnya. Dengan 100 batang pohon jambu air berumur empat tahun, dia bisa menggaji dirinya sendiri Rp 10 juta/bulan.

Udin menunjukkan jambu air madu deli yang ditanamnya di pekarangan rumahnya. Dengan 100 batang pohon jambu air berumur empat tahun, dia bisa menggaji dirinya sendiri Rp 10 juta/bulan. (KOMPAS.com/Dewantoro)

10. Madu deli hijau

Jambu madu deli hijau berasal dari Taiwan. Warnanya hijau dengan semburat merah di bagian bawah. Rasa buah manis dan kering.

11. Bunga cengkih

Jambu bunga cengkih diduga merupakan hasil persilangan di alam antara jambu lilin dan citra. Bentuknya lonjong, dengan bagian pantat buah mirip dengan bunga cengkih.

Warnanya merah tua menyala. Dengan daging putih dan tebal, hampir semuanya tanpa biji. Rasanya kurang manis.

12. Camplong

Jambu ini memiliki bentuk membulat segitiga. Warnanya ada yang merah dan putih. Sementara dagingnya punya tekstur halus dan empuk, dengan citarasa manis dan segar.


13. Dalhari

Jambu dalhari berasal dari Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta. Bentuk buah mirip lonceng, cenderung agak membulat tanpa pinggang.

Warna buah merah tua polos dengan daging yang tebal, renyah, tanpa serat, dan rasa manis sedikit asam.

14. Delima/merah delima

Jambu air yang satu ini berasal dari demak, Jawa Tengah. Bentuknya seperti lonceng dengan warna merah seperti delima. Daging buahnya renyah dan punya cita rasa mmanis.

15. Madu hijau

Jambu ini berasal dari Malaysia, berwarna hijau terang dengan semburat merah kecoklatan, licin, dan mulus. Daging buahnya sendiri tebal, padat, berair, dan tanpa biji.

16. Milo

Buah jenis milo berukuran besar dengan bentuk lonceng. Diameter hampir sama dengan diameter bola tenis. Warna buah merah tua kehitaman, dengan daging buah tebal dan rasa manis segar.

Ilustrasi jambu air

Ilustrasi jambu air(Shutterstock/Joko SL)

17. Mekarsari 2

Buahnya mulus mengilap dengan warna hijau semburat merah. Dagingnya sendiri berwarna putih, agak tebal, halus, tidak berserat, dan rennyah.

Bijinya kecil. Kadang ada pula yang tidak memiliki biji. Rasa buah manis, dengan kandungan air cukup tinggi.

18. Mutiara hitam

Buahnya gempal berbentuk segitiga sama sisi. Warna buahnya merah kehitaman, membuat buah ini jadi eksotis.

Daging buah tebal, tetapi memiliki biji yang besar. Rasanya juga sangat manis.

19. Mutiara pink

Bentuk buah mutiara pink membulat tanpa pinggang. Pangkal dekat tangkai datar, tidak meruncing.

Warna buahnya merah muda kecoklatan. Daging buahnya renyah dengan kadar air tinggi. Rasanya manis tanpa sensasi masam.


20. Mutiara super

Jambu ini merupakan hasil eksplorasi di Tangerang, Banten. Bentuknya agak bongsor silinder, mirip seperti gelas. Warna buahnya merah tua, dengan rasa manis sedikit asam.

21. Wonoayu

Buahnya memiliki warna hijau terang. Dagingnya sendiri renyah dengan rasa yang manis dan harum. Ukurannya tidak terlalu besar, dengan biji yang besar dan berongga. Jika digoyang akan berbunyi.

22. Tsunami

Jambu ini berasal dari Aceh. Bentuk buahnya unik, dengan bibir di ujung buah yang agak menonjol.

Warna buahnya hijau pekat saat muda, kemudian berubah hijau pucat ketika matang. Daging buahnya padat dengan citarasa manis bahkan saat belum matang.

Andi/Formalitas News

Sumber : 

 Jambu Air Eksklusif” (2015) karya Eny Pujiastuti terbitan 

 PT Niaga Swadaya bisa diperoleh di Gramedia.com  & Kompas.com

 

Galaxi Bimasakti (Milky Way)

Pusat Galaksi Bima Sakti seperti yang terlihat dari Observatorium Paranal di malam hari. Laser tersebut ditembakkan untuk mengoreksi penampakan benda langit yang terdistorsi yang diterima teleskop.


 (Tangerang/FormalitasNews) Bima Sakti (bentuk yang sering digunakan oleh ahli astronomi[15][16]) atau Bimasakti (bentuk baku menurut KBBI[17]) adalah galaksi spiral yang besar, yang di dalamnya terdapat Tata Surya, tempat planet Bumi beredar mengelilingi matahari. Matahari hanya salah satu dari sekitar 200 miliar[18] sampai 400 miliar bintang[19] yang membentuk galaksi Bima Sakti. Galaksi ini termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total massa sekitar satu triliun () kali massa matahari serta memiliki diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1.000 tahun cahaya.[20]

Matahari kita tidak berada di pusat Bima Sakti namun berada agak di tepi, dengan jarak antara matahari dan pusat galaksi sekitar 27.700 tahun cahaya. Kuat dugaan, di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (bahasa Inggris: super massive black hole, SMBH). Titik tempat lubang hitam itu berada disebut sebagai Sagittarius A* (dibaca: Sagittarius A-star), suatu objek yang memancarkan gelombang radio yang sangat kuat.

Semua objek yang berada di Bima Sakti mengorbit di sekeliling pusat galaksi. Tata Surya memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu putaran orbit mengelilingi pusat galaksi, yang berarti telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit Tata Surya dalam Bima Sakti adalah 217 km/s.

Dari bumi, Bima Sakti tampak pada langit malam yang cerah dan bebas polusi cahaya sebagai kabut putih kelabu memanjang mengitari busur langit dengan bagian tengahnya terdapat alur gelap. Karena jalur kitaran busur langitnya tidak berdekatan dengan garis ekuator langit maupun ekliptika, Bima Sakti teramati dari berbagai sudut bumi. Sebenarnya, kabut putih itu merupakan kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak dan lebih rapat daripada di bagian langit lain serta debu dan gas angkasa yang terperangkap dalam piringan orbit.

Data pengamatan
JenisSb, Sbc, atau SB(rs)bc[1]
(Galaksi spiral berbatang)
DiameterPiringan bintang:
170–200 Kly[2][3]
Materi gelap halo:
≈19 ± 04 Mly (5.800 ± 1.200 kpc)[4]
Jumlah bintang100-400 miliar
Massa(0,8–1,5)×1012 M[5][6][7][8]
Momentum sudut1×1067 J s[9]
Jarak matahari ke Inti galaksi2.560–2.710 kly (786–832 kpc)[10][11]
Periode rotasi galaksi Matahari240 Myr[12]
Pola Spiral periode rotasi220–360 Myr[13]
periode rotasi kerapatan Bar100–120 Myr[13]
Kecepatan relatif ke CMB rest frame552,2±5,5 km/s[14]
Kecepatan lepas pada posisi Matahari550 km/s[8]
Kepadatan materi gelap pada posisi Matahari0,0088+0,0024
−0,0018
 Mpc−3 or 0,35+0,08
−0,07
 GeV cm−3[8]

Nama

Nama dalam bahasa Indonesia mengadopsi istilah dalam perbintangan Jawa. Sebutan "Bima Sakti" dalam astronomi orang Jawa diilhami dari gambaran tokoh pewayangan, yaitu Bima yang tengah dililit ular naga, sebagaimana diceritakan dalam lakon "Bima Suci". Gambaran pewayangan itu dikenal sebagai "Sang Bima Sakti". Susunan kabut putih yang melintasi angkasa dan diselingi alur hitam di tengahnya memberikan kesan pada orang Jawa seperti Bima (kabut putih) yang tengah dililit naga (alur hitam).[21][22]

Sementara itu, masyarakat Eropa menyebutnya "Jalur Susu" (misalnya Ing.Milky WayJer.Milchstrasse, Pra.voie lactée), yang merupakan terjemah langsung dari bahasa Latin Via Lactea, yang pada gilirannya diambil dari bahasa YunaniΓαλαξίας κύκλος ("Galaxias kyklos") yang berarti "lingkaran susu". Mereka melihatnya sebagai kabut bercahaya putih seperti susu yang membentang pada bola langit. Dalam mitologi Yunani, itu adalah tumpahan susu yang mengalir di langit saat Dewi Hera (Juno dalam mitologi Romawi) menyusui Herakles (Herkules).

Dimensi

Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9,5×1017 km = 950.000.000.000.000.000 km) diperkirakan rata-rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya (9,5×1015 km = 95.000.000.000.000.000 km) Bima Sakti diperkirakan mempunyai setidaknya 200 miliar bintang[23] dan mungkin hingga 400 miliar bintang.[24] Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan. Di luar bagian cakram bintang terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1,1×1017 km = 110.000.000.000.000.000 km), sebesar dua belas kali nilai dari anggapan sebelumnya. Sebagai panduan ukuran fisik Bima Sakti, dapat dimisalkan apabila diameternya dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk Awan Oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm.
Galaksi Bima Sakti di atas Danau Summit, West Virginia.

Cahaya galaksi memancar lebih jauh, tetapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit Bima Sakti yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil, yang memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1,7×1018 km = 1.700.000.000.000.000.000 km). Pada jarak ini dan lebih jauh lagi, orbit-orbit dari objek sekitar akan diganggu oleh kedua Awan Magellan dan objek objek itu kemungkinan besar akan terhempas keluar dari Bima Sakti.

Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA) menunjukkan bahwa ukuran Bima Sakti ternyata lebih besar daripada yang diketahui sebelumnya. Ukuran Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat, yaitu galaksi Andromeda. Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur geseran daerah formasi bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di posisi yang berlawanan dari matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak dari berbagai daerah itu dengan assumsi yang lebih sedikit dari usaha pengukuran sebelumnya. Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan lebih akurat (yang kemudian menunjukan materi gelap yang terkandung di dalam galaksi) adalah 914.000 km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi daripada nilai umum sebelumnya, sebesar 792.000 km/jam. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa total masa Bima Sakti adalah sekitar tiga triliun bintang, atau kira kira 50% lebih besar daripada perkiraan sebelumnya.

Diperkirakan ada empat lengan spiral utama dan dua yang lebih kecil yang berpangkal dari tengah galaksi. Lengan-lengan spiral tersebut adalah sebagai berikut.



Andi/FprmalitasNews
Refrensi / Sumber : https://id.wikipedia.org/

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia



 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Mohammad Hatta di sebuah rumah hibah dari Faradj Martak di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat.[1] Proklamasi tersebut menandai dimulainya perlawanan diplomatik dan bersenjata dari Revolusi Nasional Indonesia, yang berperang melawan pasukan Belanda dan warga sipil pro-Belanda, hingga Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949.[2]

Naskah Proklamasi Klad

Proklamasi Klad adalah naskah asli proklamasi yang merupakan tulisan tangan sendiri oleh Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Hatta dan Achmad Soebardjo. Adapun perumus proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia terdiri dari Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno, dan Achmad Soebardjo.[38]

Para pemuda yang berada di luar meminta supaya teks proklamasi bunyinya keras. Namun Jepang tak mengizinkan. Beberapa kata yang dituntut adalah "penyerahan", "dikasihkan", diserahkan", atau "merebut". Akhirnya yang dipilih adalah "pemindahan kekuasaan".[38] Setelah dirumuskan dan dibacakan di rumah orang Jepang, isi proklamasi pun disiarkan di radio Jepang.

Berikut isi proklamasi tersebut:


Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 - 8 - '05
Wakil2 bangsa Indonesia.

Naskah Proklamasi Klad ini ditinggal begitu saja dan bahkan sempat masuk ke tempat sampah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. B.M. Diah menyelamatkan naskah bersejarah ini dari tempat sampah dan menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga diserahkan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.[39][40]

Naskah baru setelah mengalami perubahan

Teks Naskah Proklamasi Otentik yang ditempatkan di Monumen Nasional

Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah "Proklamasi Otentik", adalah merupakan hasil ketikan Sayuti Melik, seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi, yang isinya adalah sebagai berikut:

P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.

Tahun pada kedua teks naskah Proklamasi di atas (baik pada teks naskah Proklamasi Klad maupun pada teks naskah Proklamasi Otentik) tertulis angka "tahun 05" yang merupakan kependekan dari angka "tahun 2605", karena tahun penanggalan yang dipergunakan pada zaman pemerintah pendudukan militer Jepang saat itu adalah sesuai dengan tahun penanggalan yang berlaku di Jepang, yang kala itu adalah "tahun 2605".

Perbedaan teks naskah Proklamasi Klad dan Otentik

Teks Proklamasi yang tercantum pada uang pecahan 100,000 Rupiah.

Di dalam teks naskah Proklamasi Otentik sudah mengalami beberapa perubahan yaitu sebagai berikut:

  • Kata "Proklamasi" diubah menjadi "P R O K L A M A S I",
  • Kata "Hal2" diubah menjadi "Hal-hal",
  • Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo",
  • Kata "Djakarta, 17 - 8 - '05" diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05",
  • Kata "Wakil2 bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia",
  • Isi naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Sedangkan isi naskah Proklamasi Otentik adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi),
  • Pada naskah Proklamasi Klad memang tidak ditandatangani, sedangkan pada naskah Proklamasi Otentik sudah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.

Teks pidato proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia

Berikut ini adalah teks pidato Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.