FormalitasNews – Buah jambu merupakan salah satu komoditas buah yang cukup mudah ditemukan di Indonesia. Jenisnya pun banyak sekali. Namun, ada dua jenis jambu yang paling familiar bagi orang Indonesia.
“Jambu yang paling banyak adalah golongan jambu biji (Psidium Guajava) dan jambu air (Syzygium Aqueum),” kata Kepala Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB) Awang Maharijaya ketika dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).
Selain jambu biji dan jambu air, masyarakat Indonesia juga familiar dengan jenis jambu monyet (Anacardium Occidentale).
Jambu monyet punya ciri khas berupa kacang mete di bagian bawahnya yang menyerupai hidung monyet.
Jambu biji dikenal berasal dari wilayah tropis, seperti dari Brazil atau Amerika Selatan yang kemudian disebarkan ke Indonesia.
Sementara, jambu air disebut berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
“Hampir semua daerah di Indonesia dapat menghasilkan jambu. Ada beberapa daerah yang khas dengan jambu-jambunya seperti Kendal, Demak, Semarang, Deliserdang, dan lain-lain,” sambung Awang.

Ilustrasi jambu bol(Shutterstock/Mama_Ayen)
jenis jenis jambu air
Ilustrasi jambu bol(Shutterstock/Mama_Ayen)
Jenis-jenis jambu air biasanya memiliki buah dengan bentuk pangkal yang kecil dan bagian bawahnya melebar.
Bagian kulit luar jambu air biasa berwarna putih hingga merah. Dengan daging buah yang putih, dan seperti namanya, sangat berair.
Jambu air yang termasuk dalam genus Syzygium memiliki banyak sekali jenis.
Awang menyebut beberapa jenis jambu air yang paling cocok dengan selera orang Indonesia. Ada yang rasanya manis, ada juga yang sedikit sepat dan asam, hingga beraroma harum.
“Kalau yang dimaksud keluarga Syzygium wah banyak sekali. Yang paling terkenal ya Jambu Citra, Jambu Deli, Jambu Cincalo, Jambu Semarang, Jambu Bol, Jambu Mawar, dan lain-lain,” papar Awang.
Perbedaan jenis jenis jambu tak hanya dari rasa saja tapi juga bentuk, ukuran, dan aroma.
Jambu Citra misalnya, biasanya memiliki ukuran buah yang besar dan rasa yang super manis. Sementara Jambu Bol punya ukuran yang lebih besar lagi.
Lain lagi dengan Jambu Cincalo, daging buahnya cenderung tebal dan padat.
Sementara, Jambu Mawar punya bentuk yang sedikit berbeda dari jambu air biasa. Bentuknya seperti lonceng dengan aroma wangi yang cukup tajam.
Ada pula jenis Jambu Bol yang masih masuk famili jambu air. Jambu jenis ini punya daging yang lebih padat tapi tetap lembut. Sementara jambu air lainnya cenderung renyah dan berair.
Jambu air penggunaannya bermacam-macam, tergantung tingkat kematangannya. Jika jambu yang dipanen sudah matang, biasanya akan dimakan langsung sebagai buah meja.
Sementara jika jambu belum terlalu matang, maka biasa dijadikan olahan rujak atau asinan karena rasanya yang masih sepat.
Ilustrasi jambu biji(Yamtono_Sardi)
Jenis-jenis jambu biji
Sementara jambu biji identik dengan bentuk buahnya yang cenderung bulat dengan kulit berwarna hijau cerah.
Jenis-jenis jambu biji yang mudah ditemukan di Indonesia di antaranya adalah jambu biji merah dan jambu biji kristal dengan daging yang berwarna putih.
Ada pula jambu biji bangkok yang punya ukuran buah cenderung besar.
Jambu biji sering dikonsumsi langsung sebagai buah meja. Selain itu, jambu biji juga populer dijadikan olahan jus, salad, atau pun dessert lainnya.
Kapan musim jambu di Indonesia?
Jambu juga buah yang cukup unik. Menurut Awang, jambu di Indonesia tidak memiliki musim tertentu layaknya buah lainnya. Terutama jenis jambu biji bisa ditemukan sama rata hampir sepanjang tahun.
“Untuk jambu air memang ada puncak-puncak tertentu misal di Agustus tergantung hujan. Namun tetap saja dapat ditemui sepanjang tahun,” terang Awang.
Pasalnya, jambu biji memang mudah tumbuh di iklim tropis dengan kondisi tanah yang baik.
Tidak ada syarat khusus untuk jambu biji bisa tumbuh. Hanya diperlukan tanah dengan unsur hara dan bahan organik yang baik agar kualitas jambu yang dihasilkan bisa baik.( andi/FormalitasNews)
Sumber :
“Jambu Air Eksklusif” (2015) karya Eny Pujiastuti terbitan
PT Niaga Swadaya bisa diperoleh di Gramedia.com & Kompas.com